FANFIC HAPPY BIRTHDAY I LOVE YOU
Title : Happy Birthday I Love You
Author : Himeno Lucia Istrinya
Saga
Characters : Ruki The
Gazette, Reita The Gazette, Uruha The Gazette, Aoi The Gazette, Kai The Gazette
Language : Indonesia
Rating : SU/BO
Genre :
YAoi
Type : One Shoot
Disclaimer : Tora punyanya Saga. Saga
punyaku. Otomatis Dua-duanya jadi milik Hime!
Note 1 :
Fic Selamatan Buat Ultahnya Ruki-chi. Moga panjang umur and makin kawai *amien*.
Moga makin Sukses sama The GazettE-nya *amien*, Moga makin kaya *amien*, moga
The GazettE bakalan langgeng kaya hubunganku sama Saga! Hohohoho
Note 2 : Yang udah baca Mohon Komennya, Bagi yang
Komen ntar tak doain juga!
Note 3 : Minta Do’a Restunya Buat Hime Sama Saga *XD
____ILOVETOSAAOIHAREITUKISHOTO____
Malam
ini Ruki sedang berdiam diapartemennya, ia terlihat sedang tengkurap diatas
kasur, didepannya terdapat sebuah kertas bertuliskan beberapa huruf alphabet
yang tak tersusun, dan ada beberapa kalimat tak terbaca yang dicoret-coret.
Kira kira Ruki sedang apa ya? main teka teki? Entahlah, yang jelas dia sudah
seperti itu sejak satu jam yang lalu. Ditambah lagi ekspresi mukanya yang bikin
penesaran
Sebenarnya
Ruki sedang gelisah, akhir kahir ini dia mendapat SMS mencurigakan dari nomor
yang tak dikenalnya. Isi dari SMS itu sangat sangat simple, hanya sebuah huruf
balok! Benar benar hanya sebuah. Selama dua minggu ini dia sudah menyimpan 14
huruf diantaranya P V A T Y H D E Y O B O I L.
Awalnya
Ruki menganggap ini hanya SMS iseng orang kurang kerjaan yang memencet tombol
sembarangan dan saat dia menemukan nomor yang aktif lalu ia akan mengiriminya
SMS iseng. Tapi lama lama Ruki jadi makin gelisah karna sudah seminggu sms ini
tak juga berhenti. Ruki berfikir jangan jangan ada orang yang menerornya.
Saat
dia membicarakan hal ini pada teman temannya mereka bilang “Aahh~ paling paling
juga Cuma iseng! Gak usah ditanggapi” begitu kata mereka. Tapi ini sudah dua
minggu! jika hanya iseng maka orang itu akan berhenti saat tidak mendapat
respon dari orang yang diisengi kan?
Ruki
galau dan gelisah, ia mulai berfikir yang tidak tidak. Ia berfikir jangan
jangan deretan huruf ini adalah pesan ancaman yang ditujukan untuk dirinya.
Karna itu sekarang Ruki birusaha menyusun kalimat dari deretan huruf yang sudah
dia koleksi selama dua minggu ini. Tapi sudah dua hari ia berusaha dan tak ada
hasilnya. Mungkin Ruki sangat hebat dalam menyusun kalimat saat membuat lirik
lagu yang menyentuh, tapi menyusun huruf yang berserakan menjadi sebuah kata
atau kalimat, itu bukan keahliannya.
_________^3^_________
Pagi
menjelang, hal pertama yang ia ingat sekarang adalah mengecek HP nya, dan
ternyata dugaannya benar, sms itu datang lagi, dan kali ini yang muncul adalah
huruf “P”. Ruki langsung mengecek kertas coretan yang belum sempat ia bereskan
semalam, huruf kali ini sama dengan huruf pertama yang dikirimkan. Dengan
tambahan satu huruf tadi Ruki kembali memutar otaknya untuk merangkai huruf
huruf itu, tapi tetap saja sia-sia.
Ruki
melirik jam yang ada di dinding kamarnya “Yabai! Okurete!” dengusnya. Lalu ia
melompat turun dari ranjang dan berlari kekamar mandi
__________\\^0^//___________
“Kau
telat lagi!” sambut Kai saat ia memasuki ruang latihan
Ruki
menatap kai sebentar, “gomen, Gw bangun kesiangan!” katanya. Ruki berjalan
dengan lesu mendekati Uruha dan Reita yang dudah siap dengan pacarnya masing
masing (baca: alat musik)
“Kenapa
muka lo? Serem amat!” kata Uruha saat melihat Ruki sedikit berantakan dan
lingkaran hitam samar yang menghiasi matanya
“Gw
kurang tidur!” jawabnya pendek
“memangnya
kenapa? lo begadang semalaman?” kali ini Reita yang bertanya
dengan
wajah sayu Ruki menatap Reita “Hhh~ gw makin gila, peneror itu gak berhenti
berhenti juga”
“Yakin
lo itu peneror? Bukannya Cuma orang iseng?” tanya Aoi
“Gw
Yakin! Kan
semalem Gw coba buat nyusun tuh huruf huruf , trus gw nemu kata ‘Blood’ abis
gitu ‘Die’! serem kan?
Minna gimana nih? Gw mulai takut!” )3( Ruki menopangkan dagunya diatas mic
Reita
memandang Ruki prihatin
“Udahlah,
lo tenang aja! Gak bakalan ada apa-apa kok!” hibur Uruha
“udah
udah, rapatnya ntar aja! Udah siang nih! Cepetan mulai!” kai berkomando
___________$_$___________
Hari
demi hari berlalu begitu saja, Ruki masih was was menunggu apa yang akan
terjadi padanya, benarkah peneror yang ditakutinya itu beneran ada? Atau hanya Ruki
yang terlalu berfikir berlebihan? Entahlah, yang jelas lima hari berlalu tanpa terjadi apa-apa
U
H Y I R, itulah huruf huruf yang muncul selama lima hari ini. Ruki makin stress dibuatnya.
Ia sudah meminta bantuan Kai dan Aoi untuk memecahkan teka-teki (silang?) ini.
Tapi meskipun mereka sudah mencoba hasilnya sama saja dengan yang dilakukan Ruki.
Sedangkan Uruha dan Reita, mereka yang sejak awal Cuma menganggap hal ini
adalah keisengan yang tak berarti malah tak mau ikut ikutan stress memikirkan
huruf huruf misterius itu, bukannya mereka tak peduli pada Ruki, hanya saja
mereka tak mau melakukan hal yang sia-sia! “udahlah Ruki, itu Cuma lelucon!
Ntar juga kalo bosan orangnya berhenti sendiri!” itu kata Uruha. “Lo kebanyakan
nonton pilm eksyen! Makanya sesekali nonton pilm romantis biar gak mikir yang
aneh aneh!” kali ini kata Reita
Tapi
anehnya pagi tadi saat bangun tidur, Ruki tak mendapatkan sms itu. Ruki
berfikir apa semua ini sudah selesai? Atau peneror itu letat mengirimnya? Apa
peneror itu akan membunuhnya hari ini? Ruki semakin kalut dan stress. Seharian
ini dia tidak bisa konsentrasi dengan latihannya. Semua temannya sudah angkat
tangan menyerah tak bisa membantunya lagi, Ruki yang hatinya tak tenang masih
berusaha memecahkannya.
Sekarang
sudah pukul 10 malam, Latihan dan rapat singkat sudah selesai. sebagian member
sudah pulang tapi tidak dengan Ruki, dia masih betah bergumul dengan beberapa
kertas yang sudah penuh dengan banyak coretan. Dia masih terus menulis dan mencoret,
saat sudah tak ada space lagi dalam kertasnya maka ia akan meremasnya dan
membuangnya kelantai, terus seperti itu
Setelah
merapikan barangnya diruang rapat tadi, Reita masuk ke ruang latian untuk
mengajak Ruki pulang bareng, saat itu Reita melihat ruang latihannya tak lagi
serapi saat ditinggalkannya tadi, remasan kertas yang berserakan memenuhi
lantai ruang latihannya.
“Hhhh~”
Reita menghela nafas melihat Ruki yang duduk diatas sofa dengan posisi membelakangi
pintu, tapi dari sudut itu Reita bisa melihat bahwa Ruki sudah putus asa, ia
merebahkan kepalanya diatas meja, diatas beberapa lembar kertas, tangannya
dengan tidak semangat masih saja menuliskan huruf-huruf itu.
“Ruki,
lo gak papa?” Reita menepuk pundak Ruki dari belakang
Ruki
nengok ke Reita sebentar lalu kembali merebahkan kepalanya diatas kertasnya “lo
belum pulang?” tanyanya
“tadinya
gw mau pulang, tapi gw liat lampu ruang latihan masih nyala, gw kirain siapa?
pulang yuk? Lo ga capek apa?”
“Rei….
Kalo beneran gw mau dibunuh gimana?”
gumam Ruki
“Hhh~
Ruki…Ruki, lo mikirnya kejauhan! Bisa gak sih lo mikirnya selain teroris! Coba
mikir lebih positif! ”
“Hhh~
lo gak ngerti perasaan gw Reita… udah hampir tiga minggu gw dapat sms misteirus
keak gitu… gw takuut!” )3)
Reita
diam sejenak melihat Ruki yang terlihat mengkhawatirkan, mulutnya terbuka ingin
mengatakan sesuatu tapi tertahan, ia bingung mau menenangkan Ruki dengan cara
apa “Hhh~ udahlah gak usah dipikirin! Semangat dong! besok kan lo Ulang tahun! Masa murung gitu!”
“Ulang
tahun? Siapa?” tanya Ruki dengan begonya
“Kok
tanya, Ya elo! Emang sapa lagi”
“sekarang
tanggal berapa sih?” Ruki mulai bangkit
“31!”
“bulan?”
“Januari!
Kebanyakan mikirin peneror lo jadi amnesia ya?”
“Ck!
Hhh~ gw lupa!”
“Nah,
sekarang ayo pulang! Udah malem nih!”
“bentar
lagi… gw belum nemuin jawabannya!”
“Ruki!”
“Oh
iya! Jangan jangan tuh orang udah nunggu gw di jalan ato didepan apato, atau mungkin
dia udah ada didalem apato gw! Dia mau bunuh gw sebelum gw ulang tahun! Rei
gimana nih? Gimana? Gw…gw..”
“Ruki-“
“gw
mesti gimana nih rei, gw takut! Gw gak usah pulang aja deh!”
“Ruki
lo-“
“gw
hari ini tidur di-“
“RUKI!!!”
Ruki
bengong menatap Reita yang membentaknya
“lo
bisa tenang gak sih?!”
Keadaan
hening sejenak
“Reita….
Lo pinter teka teki kan?!
Coba lo susun huruf-huruf ini!” Ruki menyodorkan kertas bertuliskan deretan
huruf-huruf
P V A T Y H D E Y
O B O I L U H Y I R
Itulah deretan
huruf yang Ruki tulis. Reita menghela nafas menatap kertas itu
“Ruki, lo gak bisa
mikir selain peneror?” tanya Reita baik-baik
“maksud lo?”
“Ya… misalnya aja
itu… rangkaian sebuah ucapan bwt lo”
“Gw gak ngerti….
Diliat gimana pun kayaknya bukan ucapan selamat!”
“diliat gimana pun
juga gak keliatan kaya pesan ancaman kan!”
“Trus?” Ruki masih
bingung
“Hhhh~” Reita
menghela nafas dan meraih pulpen yang tergeletak diatas meja dan mulai
merangkai huruf menjadi sebuah kalimat
‘H A P P Y B I R T H D A Y I L O
V E Y O’
“Nih!” Reita
menyerahkan kertas yang sudah terdapat rangkaian kata ‘terbaca’ itu pada Ruki
Ruki membacanya
dan terlihat jelas ekspresi wajahnya berubah, cengiran lebar menghiasi wajah
chubby-nya
“Waaah… Reita, Lo
pinter banget!” Ruki tertawa lebar, lega rupanya
Reita Cuma mesem-mesem
“hahahah
ternyata begini ya….. hahaha bego banget gw selama ini ahahaha……”
diperhatikannya lagi kertas itu “tapi kok I love Yo, kira-kira siapa ya yang
ngirim?”
“itu
masih kurang satu huruf” kata Reita
“tapi
hari ini gw gak dapet sms nya!” Ruki kembali berfikir
Reita
mengambil Hp dari dalam saku jeans-nya, mengetikkan sesuatu dengan cepat dan
mengirimnya.
Tring~
Ruki
yang masih sibuk berfikir lagi kaget saat mendengar ponselnya berbunyi, dengan
segera dibukanya, dan ternyata itu adalah sms dari sipeneror “U” itulah isi
pesannya
“Rei
coba liha ini!” Ruki ingin menunjukkan sms itu pada Reita, tapi Reita lebih
dulu menyodorkan layar ponselnya tepat dihadapan muka Ruki.
Fitur
pesan di HP Reita masih menampakkan huruf “U” dengan kursor yang masih berkedip
kedip. Ruki menatapnya dengan bingung, dan Reita tersenyum
“Reita…
elo…” Ruki masih bengong
Reita
menurunkan HP nya dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam sudah
menunjukkan pukul 11.05 “Masih kecepetan sih, tapi…. Happy birthday Ruki!”
katanya sambil tersenyum lembut
Ruki
masih setia bengong
“sebenernya
gw pengen ngirim huruf terakhir beserta rangkaiannya besok, tapi ngeliat elo
frustasi gini gw jadi gak tega liatnya! Gomen ne” Reita kembali tersenyum
“Reita…”
lirih Ruki dengan mata berkaca-kaca
“Maaf
ya Ruki”
“Reita…”
“Ruki?”
“REITTAAAAAAA”
tiba-tiba Ruki ngegrowl dan ngamuk “LO BIKIN GW GILA SELAMA TIGA MINGGUUU! GRRRAAAWWWW”
Ruki
yang marah langsung menyiksa Reita ditempat
“Itte
tete te… Ruki gomen, bukan maksud gw mau neror lo…, Cuma… gw pikir kan kesannya romantis
gitu! Hyaaaa Rukiiii Itteeee…..gomen! Lepasin guweeeeee…… ohok ohok….. SOMEBODYYyyy……HELP
ME PLEASEEEEE”
*~*~*OWARI*~*~*
\\^0^//
OTANJOUBI OMEDETO RUKI-SAAAAAAAAANNNNN
\\^0^//
(Tereak di pucuk Tokyo Tower)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar