Senin, 24 Desember 2012

Fanfic Heave's Will Alice nine Version



Heaven’s Will






Author  : Himeno Lucia-chan / Hime-chan
Cast : Alice9 - Nao + Reita
Title : Heaven’s Will
Genre : Fantasy

Note : Cerita ini adalah sekuel dari dorama Jepang Koishite Akuma yang diperankan Nakayama Yuma, tapi cerita ini udah di translate ke Alice nine version.. Happy reading ^_^
Maaf jika cerita aneh XD

***
Udara ookatt sangat dingin, hujan turun dengan derasnya menambah suram suasana . Dibawah sebuah pohon besar terlihat seorang anak laki-laki yang sedang berteduh, wajahnya terlihat tanpa expresi, seperti bukan manusia hidup . Tak jauh darinya terlihat seorang pemuda yang sangat cantik, kulitnya sangat pucat seperti mayat, mengenakan baju serba hitam, memakai ooka hitam, dan disebelahnya terdapat seekor anjing yang berwarna hitam pula . Pemuda itu sedang memperhatikan si anak laki-laki dengat tatapan kosong dari matanya yang terlihat dingin . Si anak laki-laki yang diperhatikanpun menyadarinya dan balas menatap pemuda itu  cukup lama, dan pemuda itu pergi begitu saja, si anjing mengikuti kemanapun sang pemuda berjalan. 
Si anak laki-laki pun mengikuti cukup jauh dibelakangnya dengan berbasah-basah karna air hujan, tak lama kemudian pemuda itu memasuki sebuah puri yang sangat besar, megah, namun tak ookatt . Si anak laki-laki memperhatikan sebantar, lalu pergi. . .



Pagi ini terlihat mendung, hujan gerimis masih mengguyur kota, hujan deras semalam meninggalkan kabut tebal yang menutupi pandangan .
“Saga-chan, hari ini hujan lagi . . .”kata seorang anak kecil yang bernama Hiroto
“Hm . . . bagus kan?! Suasana jadi terasa tentram”
Anak kecil itu memasang wajah sedih, “tapi kalau hujan begini aku jadi tak ook jalan-jalan . . ., padahal kesempatanku untuk jalan-jalan dengan wujud inikan tidak lama”
“ini kan masih pagi, kau masih punya waktu sampai sore nanti, lagipula besok juga masih ada waktu!”kata Saga sambil tetap membaca bukunya. “Tora masih tidur ya?”,
“Hm! Dia itu kalau malam tak pernah ada dirumah, tapi kalau siang kerjanya hanya tidur terus!”Hiroto memandang keluar jendela dengan matanya yang bulat .
“Saga-chan aku lapar . .. .”,
“semalam ook dagingnya tutup, jadi sekarang belum ada!”
“tapi aku lapar sekali . . . aku belum makan semalaman !”,
“Hhhh . . .”Saga menghela nafas sambil menutup bukunya, “kau tahukan aku tidak suka keluar . . .?!”kata Saga sambil melirik Hiroto tajam. Hiroto tidak menjawab hanya menunjukkan muka melasnya namun terlihat imut, seperti anak anjing yang memengemis makanan.
“baik-baik aku mengerti, kita beli sekarang. . .”kata Saga sambil beranjak dari duduknya. “Asyik . . .”kata Hiroto riang.


Saga adalah pemuda yang sepertinya berusia 18 . pemuda penyendiri, dia tidak suka bergaul dengan orang-orang disekitarnya, dia menarik diri dari masyarakat dan hanya hidup bertiga bersama Hiroto dan Tora. Mereka bertiga tidak memiliki hubungan apa-apa, hanya saja mereka adalah orang-orang yang bernasib sama, karna itu mereka ias bersama. Entah apa yang terjadi dimasa lalunya, tapi sampai sekarang dia selalu tampak seperti itu, sudah bertahun-tahun wajah Saga tidak berubah sama sekali, entah berapa usia dia sesungguhnya.
Hiroto, sebenarnya dia adalah seekor anak anjing yang ditemukan oleh Saga, saat itu keadannya sangat menyedihkan . Saga menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Hiroto jika dibandingkan dengan anak anjing biasa, lalu ia membawanya pulang dan merawatnya, dan memberinya nama ‘Hiroto’ sampai akhirnya Hiroto menunjukkan wujud manusianya. Saga sama sekali tak merasa terkejut, karna dirinya sendiri juga special.
Tora, Pemuda tampan yang tampak berusia 25 tahunan, sebelumnya dia adalah orang yang sering dikejar-kejar polisi karna kasus pembunuhan . Setiap minggu diberitakan ada seorang yang meninggal dalam keadaan darah berceceran dan itu adalah ulah tora, dia melakukannya untuk bertahan hidup . Tora tidak menghisap darah dari leher korban karna tak ingin membuat orang berfikir ada vampire di kota yang hanya akan membuatnya semakin kerepotan. Ya Tora adalah seorang vampire, Suatu hari Tora lari dari kejaran polisi dan saat itulah ia bertemu dengan Saga. Saga menawarkan kehidupan yang aman untuknya, dengan syarat tak akan membunuh orang lagi. Mulai hari itu ia tinggal bersama Saga. Saga mengizinkan Tora untuk menghisap darahnya satu minggu sekali, meskipun Tora sudah sering menghisap darah Saga tapi ia tidak juga meninggal, itulah kenapa Saga menyebut dirinya special.
***
Saga dan Hiroto dalam perjalanan menuju toko daging, Hiroto sangat senang saat berjalan-jalan dengan wujud manusianya, dia berlari-larian layaknya seorang anak kecil . Hiroto sering kali mengajak Saga mampir ke tempat lain, tapi Saga selalu menolaknya.
Setelah mendapatkan apa yang dicari mereka langsung pulang. Dalam perjalanan lagi-lagi Saga bertemu dengan Si anak laki-laki yang ia temui semalam. Si anak laki-laki juga memperhatikan Saga, ada yang berbeda batinnya, semalam dia bersama anjing hitam, dan sekarang dia bersama seorang anak kecil . Si anak laki-laki yang sejak semalam terus kehujanan dan tidak diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya . Saga hanya menatapnya sebentar dan pergi . Lagi, anak laki-laki itu mengukutinya lagi, kali ini dengan jarak yang cukup dekat, hanya beberapa meter dibalakang Saga dan Hiroto . Saga yang mengetahui itu hanya diam saja dan terus berjalan dengan payung hitamnya, Hiroto sesekali melihat kebelakang .

“Saga-chan orang itu berjalan dengan terhuyung-huyung, wajahnya sangat pucat, sepertinya ia kelaparan”
“itu bukan urusanku  . . .”kata Saga tanpa menoleh. Tiba-tiba
BRRUKK . . .
Anak laki-laki itu pingsan, Saga menghentikan langkah kakinya dan menoleh .

***

Hujan telah reda, matahari mulai menempakkan sinarnya .
Anak itu menyipitkan matanya untuk menyesuaikan diri dengan sinar terang yang datang padanya, saat matanya sudah terbuka lebar ia buru-buru mencari tempat teduh agar terhindar dari terangnya cahaya matahari.
Saga hanya memperhatikan gerakan anak itu yang sebelumnya sudah diduganya, Saga memang sengaja membaringkannya di atas rumput ditempat terbuka , maksudnya sih agar cepat bangun.

“kau sudah sadar?”Tanya Saga tanpa ekspresi, anak laki-laki tidak menjawab, ia hanya menundukkan kepalanya agar terhindar dari cahaya matahari yang berusaha menyerang wajahnya.
“kau bukan manusia kan?”Tanya Saga tiba-tiba
DEGG . . . anak itu kaget mendengar pertanyaan Saga yang tiba-tiba, dia tidak menyangka pemuda itu akan menanyakan hal itu.
“bagaimana kau tau . .  . . apa kau sama sepertiku”
“Lie’ aku hanya manusia biasa  . . . hanya sedikit berbeda”
“lalu  . . . . anak kecil itu . . . tadi dia bersamamu kan?”
“Hiroto? aku menyuruhnya pulang lebih dulu, dia temanku”
“aku rasa dia bukan manusia, aku benar kan?”Saga memandang anak itu sejenak “siapa namamu?”
“. . . . aku.. tidak punya nama”,
“jadi bagaimana aku memanggilmu .  . .”,
“……..Maou, seperti itulah orang-orang memanggiku di kehidupan sebelumnya . . ., tapi sekarang aku tak mau nama itu lagi”
Saga sedikit kaget mendengar pernyataan anak itu,                        
“sebelumnya? Jadi kau . . . . telah gagal sebagai vampire?! Tapi kenapa kau masih ada disini? Harusnya kau sudah mati kan?”,  Saga mulai tertarik dengan masalahnya.
“kau tahu tentang hal itu?”anak itu menatap heran kearah Saga. Saga hanya diam saja.
“ikutlah denganku . . .Shou”Saga menamainya seenaknya sendiri. “Shou? Apa itu?”
“kau bilang kau tidak punya nama, jadi aku menamaimu Shou!”Saga berdiri dan berjalan mendahului Shou. Shou yang tidak terlalu peduli pun mengikutinya.

Mereka bejalan cukup lama, sinar matahari yang cukup terik benar-banar membuat sakit mata. Saga yang sejak tadi tetap menggunakan payungnya meskipun tak lagi hujan.
“pinjamkan payung itu padaku” pinta Shou yang berjalan dibelakangnya.
“tidak, aku terbiasa hidup dirumahku yang gelap, sinar matahari hanya membuatku sakit mata”
“tapi aku vampire, aku lebih tidak tahan cahaya dibandingkan kau”
“kau kan vampire gagal, pasti sebelumnya kau sudah terbiasa dengan kehidupan manusia normal kan?”
Shou tidak membalas, hanya menatap Saga tajam.

Sesampainya dirumah Hiroto menyambut kedatangan Saga.
“Saga-chan, okaeri . . .”Saga hanya menjawabnya dengan tersenyum.
Dua orang penghuni rumah ini sama-sama pendiam dan bersikap dingin, karna itu rumah ini kadang terlihat sangat sepi, Hanya Hiroto yang bisa menjadi pencerah dirumah itu.

“wah, orang itu ikut pulang”teriak Hiroto sambil melihat Shou.
Shou melihat sekeliling rumah, ‘rumah ini sangat nyaman, tidak banyak cahaya yang masuk’ itulah pikir Shou
Saga berjalan menuju ruang tengah, dan mendapati Tora sedang rebahan di sofa sambil membaca buku.
“kau sudah bangun?” Saga duduk di sofa sebelah Tora
“Hm . . . . !” jawab Tora singkat, “aku lapar” Saga yang mengerti lalu merebahkan dirinya diatas sofa.

Diruang tamu Shou masih berdiri sambil melihat sekelilingnya  “kau masih disini?! Masuklah . . .”kata Hiroto sambil kembali duduk dan melanjutkan aktifitasnya tadi, yaitu makan daging.

Secara perlahan Shou memesuki ruang tengah dan terkejut dengan apa yang dilihatnya, Saga merebahkan badannya di sofa dan ada seorang laki-laki yang sedang menggigit lehernya, wajah Saga terlihat sedikit kesakitan. Merasa ada yang melihatnya dari belakang Tora menghenghentikan aktifitasnya. Lalu Tora mengalihkan pandangannya kearah Shou, darah Saga masih terlihat menetes di bibir Tora. Saga mengikuti arah pandang Tora.

“masuklah . .”kata Saga sambil mengubah posisinya menjadi duduk. Shoupun masuk keruang tengah dan duduk di sofa depan Tora dan Saga.
“mulai hari ini tinggalah disini . . . .”Kata Saga pada Shou sambil memegangi lehernya yang masih terasa sakit.
Shou tidak menjawab, dia masih heran dengan apa yang dilihatnya tadi, bagaimana bisa dia membiarkan dirinya dihisap darahnya seperti itu, Shou mengalihkan pandangannya kearah Tora.
“Dia Tora, sama denganmu”Saga memperkenalkan Tora, “kenapa dia harus tinggal bersama kita?!”Tanya Tora pada Saga.
“aku tidak bisa membiarkan orang yang bernasib sama denganku kelaparan diluar sana . . .”,
“bernasib sama?”Tanya Shou
“saat orang-orang tahu bahwa kau berbeda dari mereka, mereka akan memperlakukanmu secara tidak adil . . .”, “oh iya dan kau boleh menghisap darahku . . .”
“apa?”kata Shou sedikit heran
“APAA??”Tora yang biasanya selalu bersikap dingin kini berteriak histeris, “bagaimana denganku?”Tora tidak terima.
“kau bisa melakukannya tiap hari Minggu, dan Shou tiap Rabo”adilkan?”kata Saga dengan tenang.
“aku tidak bisa membagi makananku dengan orang lain”kata Tora ketus.
“Jangan perlakukan aku seperti makanan”Saga menatap tajam kearah Tora. “aku adalah pemilik rumah ini, jadi aku yang memutuskan”
“POKOKNYA AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN ‘MAKANANKU’ PADA ORANG LAIN!!!”Tora yang merasa kesal meninggalkann ruangan. Saga tidak memperdulikan kemarahan Tora.

Hiroto yang mendengar teriakan Tora pun masuk keruang tengah dan melihat kearah Saga dan Shou dengan pandagan seolah bertanya ‘apa yang terjadi pada Tora-chan’, kemudia ia pergi mengikuti Tora yang menuju kamarnya dilantai atas.
“aku tunjukkan kamarmu”kata Saga dan berjalan menuju tangga , naik ke lantai atas. Shou mengikutinya.
Dirumah besar bergaya belanda kuno ini ada sangat banyak kamar kosong. Saga memberi Shou kamar yang berjarak cukup jauh dari kamar Tora.

“mungkin agak kotor, kau bisa membersihkannya sendiri”kata Saga.
Lalu mereka memasuki ruangan yang cukup luas, banyak sekali terdapat sarang laba-laba dan debu, sepertinya sudah bertahun-tahun ruangan ini tidak ditempati. Didalamnya hanya terdapat sebuah ranjang berukuran besar, dan sebuah lemari besar yang kosong. “Oh iya  badan mu sangat lemah, kau boleh menghisap darahku sekarang”, “Ah ti-tidak usah, aku masih bisa bertahan”
“ya sudah . . .”

***

Dikamar Tora, “Doushitano Tora-chan?”Tora menoleh sebentar kearah Hiroto,
“betsuni . . .”
Hiroto duduk disamping Tora yang sudah merebahkan dirinya diatas kasur.
“wakatteruyo . . . aku juga tidak suka jika ada orang baru yang masuk diantara kita bertiga” kata Hiroto “kita sudah lama hidup bersama, tidak enak rasanya jika ditambah orang baru! Tapi ini keputusan Saga-chan, kita tak bisa berbuat apa-apa!” kata Hiroto
“Aku, bertemu dengannya 5 tahun yang lalu, saat itu aku tidak percaya pada apa atau siapa pun, tapi Saga mendekatiku dan menolongku, aku sangat berterimakasih padanya, meskipun jarang  sekali . . . . . tapi aku senang melihatnya tersenyum.” Hiroto mendengarkan kata-kata Tora dengan baik, jarang sekali Tora bicara seperti itu.
“Saga yang hanya peduli dengan kita, . . . aku sangat menyukainya, aku tidak ingin dia memperhatikan orang lain selain kita” Tora memejamkan matanya

***

Hari ini pun seperti biasa, rumah suram itu selalu terlihat sepi, Yuri yang biasanya meramaikan suasana sekarang hanya diam dan melihat TV, Tora tetap mengurung dirinya dikamar, Shou hanya diam sambil bersandar dipagar balkon lantai 2 dan melihat ke arah jalan.
Hiroto berjalan kearah Shou “kau lihat Saga-chan?” Shou tidak menjawab ia hanya menggelengkan kepalanya saja. “Hhh . . .Saga-chan kemana ya? Kalau tidak ada Saga-chan rasanya sepi, 2 orang itu seperti robot saja”
Kali ini Hiroto mencoba menghampiri Tora “Tora-chan, boleh aku masuk?” tidak ada jawaban dari dalam kamar, Hiroto memutar gagang pintu dan terbuka “Tora-chan . . . .?” “hah, tidak ada? Kemana dia, aku tidak melihatnya keluar .  .”“Huwh!! Membosankan sekali”Hiroto pun turun dan melihat TV lagi.


*********

“Apa yang kau lakukan disana?”Tanya Tora pada Saga yang sedang duduk ditepi danau dengan menggunakan payung hitamnya.
Saga sedikit kaget mendengar suara Tora yang datang tiba-tiba,
“. . . .disini, dia pergi meninggalkanku . . .”Tora berjalan mendekati Saga “Oh, vampire  itu . . . ? kau masih mengharapkannya?”
“Apa yang terjadi pada Shou sekarang, sama dengan yang terjadi padanya 14 tahun lalu . . .”
“apa maksudmu? Vampire yang sudah gagal akan mati dan tak akan hidup lagi!!”, “kau salah!!!”pekik Saga tiba-tiba “aku benar-benar melihatnya, aku benar-benar bertemu dengannya . . ., dia masih hidup . . .”kata Saga dengan mata berkaca-kaca “dan sekarang aku menemukan Shou yang juga telah gagal sebagai vampire ! tapi dia masih hidup! Itu berarti dia juga benar-benar masih hidup kan?!”
“aku sarankan kau jangan terlalu banyak berharap  . . . .”

***

“Saga, ada yang ingin kubicarakan . .”,
“Akira, nende?”
anak laki-laki itu terdiam sejenak “Suki desu . .”
“Honto?”
“Hm!”
Saga tersenyum “aku sudah lama menunggu mu mengatakan itu”

“Saga, aku ingin mengatakan sesuatu . .”wajah Akira sangat serius membuat Saga sedikit khawatir
“Doushitano Akira?”
“aku . . . sebenarnya adalah vampir. . .”tiba-tiba angin musim gugur berhembus kencang menerbangkan dedaunan yang sudah gugur
“Akira, sebanarnya aku sudah tau…”
 “nani?”, “tapi kenapa kau masih mau bersamaku?”
“tidak peduli kau vampire atau manusia, tapi aku sangat mencintai mu, aku ingin kita tetap bersama . . .”
“Saga, kau tidak mengerti apa-apa . . .”,”kau tau apa tujuanku mendekatimu selama ini?”
Saga hanya menggelangkan kepalanya
“untuk bisa menjadi vampire sejati, aku harus mendapatkan darah seorang wanita yang ditakdirkan untukku, dan itu kau, Saga. . . .”
“Eh . . .aku samasekali tidak mengerti . . . .., apa yang terjadi jika Akira-kun tidak melakukannya?”
“jika aku gagal sebagai vampire, maka aku akan menghilang . . .”
“menghilang? Apa maksudnya?”
“mati, dan tak berbekas . . .”

“pulanglah, tadi Hiroto mencarimu . . . .”kata-kata Tora menyadarkan Saga
“Tora  . . . . aku sangat suka melihat mata merah kalian . . .”
“ha ha, kau ini ada-ada saja, kalau kau ingin melihat mata merahku setiap hari maka kau harus merelakan darahmu berkurang setiap hari”Saga hanya diam saja
“kira-kira . . .  apa yang akan terjadi pada kalian sekarang jika hari itu aku tidak mengajukan perjanjian padanya ya . . .”
“apa maksudmu? Perjanjian apa? Pada siapa?”
Lagi-lagi Saga tidak menjawab
“ayo pulang . . .”

***

Shou sedang memperhatikan jalanan yang sebanarnya tampak sepi, suasana disekitar rumah itu selalu sepi sejak beredar rumor rumah itu berhantu, pemiliknya mati bunuh diri didalam

“apa yang sebenarnya kulakukan disini . . . “
Shou memejamkan matanya

“jika aku tidak meminum darahnya hingga bulan purnama berikutnya,  . . . aku akan mati . . .   .”
“tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kau hanya perlu menjadikannya vampire sebelum hari pernikahannya”
“menjadikannya vampire?”
“ya! Buat dia seperti dirimu”
“aku tak bisa meminum darahnya . . . .aku tidak tahu kenapa? Tapi aku merasa tidak harus melakukannya, aku tidak tahu kenapa”

******

“Saga-chan kau pulang?”kata Hiroto senang
“mana Shou?” Tanya Saga tergesa-gesa
“di-diatas, Doushita?”Hiroto heran melihat sikap Saga
Saat itu juga Saga berlari menaiki tangga mencari dimana Shou barada, Akhirnya ia menemukan Shou dikamarnya . Saga langsung menghampiri Shou

“katakan! Apa yang terjadi padamu setelah kau mati!?”Tanya Saga tiba-tiba dan membuat Shou heran
“apa maksudmu?”
“sudah cepat katakan!!!”bentak Saga
“aku tidak tahu”jawab Shou datar
“Nani?”
“aku bilang aku tidak tahu! Saat aku terbangun aku sudah ada di atas batu karang dipantai”
Saga diam sejenak
“saat aku berusaha menemui orang-orang yang kukenal . . .ternyata mereka sudah melupakan ku . . .mereka menganggap aku tak pernah ada . . .kau sudah puas? Hanya itu yang kutahu!”Shou pergi meninggalkan Saga yang diam terpaku

“Akira? Kau Akirakan?”
“apa maksudmu? Sepertinya kau salah orang, namaku Reita”
“Arienai!  Kau pasti Akira, jangan bohong!”
“apa maksudmu?”
“wajah itu . . . .itu adalah wajah Akira . . .”
“Oh, jadi maksudnya kau menyukaiku? Ha ha kenapa tak bilang dari tadi . . ., aku bisa menjadikanmu kekasihku yang ke 15! Sudah lama sekali aku tidak makan pria secantik dirimu . . .”
Orang itu berusaha memeluk dan mencium Saga, namun Saga memberontak
“Akira Hentikan!!”
“Berhentilah memanggil orang yang sudah meninggalkan mu itu!!”
“Akira tidak seperti ini! Kau bukan Akira!! Lepaskan aku!!”
“aku sudah bilangkan? Namaku Reita! Jika kau memang menyukaiku aku akan dengan senang hati menjadianmu kekasihku!!
“Tidak!! Lepaskan!!”

“Kau tidak apa-apa?”Suara Tora menyadarkan Saga dari bayangan masalalunya
“yah . . .aku tak apa!”kata Saga sambil berlalu meninggalkan Tora, sebelum Saga berjalan lebih jauh
“aku akan membantumu mencarinya . . .”kata Tora tiba-tiba
Seketika Saga menoleh kearah Tora lalu berbalik lagi “tolong ya?”kata Saga pelan

Hari itu juga mereka pergi ketempat dulu Saga bertemu Akira yaitu Kota Osaka
“bagaimana cara menemukannya?”kata Saga
“ikut aku”kata Torasuke seolah dia tahu diamana orang yang mereka cari berada
Tibalah mereka didepan sebuah club malam
“kau yakin?”Tanya Saga
Tora tidak menjawab ia langsung memasuki tempat itu, Saga dan Tora melempar pandangan keseluruh arah, setelah mencari beberapa menit, Saga menemukan orang yang dicarinya Akira
Saga melihat Akira sedang duduk diantara gadis-gadis, Saga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Akira memang sangat tampan, tapi dulu kelakuannya tak seperti itu, Saga mendekatinya ia tak berkata apa-apa hanya berdiri didepan Akira dengan tatapan kosong

“Oh, kau? mau apa lagi?”Tanya Akira
Saga tidak menjawab, tiba-tiba Tora muncul didepan Saga
“ada yang mau kubicarakan!”kata Tora tiba-tiba
“Siapa kau?”Tanya Akira
Akira bisa tahu kalau Tora adalah vampire sama seperti dirinya,
“Sayang . . .maaf ya, sepertinya aku ada tamu, nanti aku kembali lagi!”kata Akira pada gadis-gadis itu
“Aaahhh . . . .Reita, kau mau kemana?”Tanya seorang gadis dengan suara manja
“benar, jangan kemana-mana disini saja . . .”kata seorang lainnya
“sebentar saja . . . .tunggu ya! Muuach . .”kata Akira sambil mencium pipi salah seorang wanita
Lalu Akira mengikuti Tora dan Saga yang berjalan keluar Club
--
“apa yang kalian inginkan?”Tanya Akira
“katakan padanya!”perintah Tora pada Saga
Saga hanya diam ia bingung apa yang harus dikatakan, sudah jelas yang ada dihadapannya adalah Akira yang bukan Akira

“apa yang terjadi pada Akira?”Tanya Saga pada orang yang mengaku sebagai Reita itu
“apa maksudmu? Aku tidak kenal dengan orang yang bernama Akira!”jawabnya
“TAPI KAU ADALAH AKIRA!! Wajah itu, tubuh itu, suara itu, semuanya milik Akira!”kata Saga dengan suara bergetar, Tora hanya memperhatikan Saga
“aku sama sekali tidak mengerti ucapanmu!”kata Reita
“Luka yang ada di pergelangan tanganmu, . . .itu adalah ulahku!”
Reita melihat tangannya, benar ada luka berbentuk salib disana
“apa? Sejak kapan luka ini ada? bagaimana bisa? Harusnya luka seperti ini bisa langsung hilang!”kata Reita tak percaya

“dulu saat kau hendak menyerangku, aku melawanmu dengan liontin salib yang ada di kantung bajuku, meskipun aku tak keberatan pacaran dengan Akira yang seorang vampir, tetap saja aku merasa takut, jadi aku selalu membawanya”
Akira mendengarkan kata-kata Saga walaupun dia tak mengerti sama sekali
“Akira sudah berjanji tidak akan menghisap darahku, tapi malam itu bulan purnama penuh ! Akira kehilangan kesadaran dan mengamuk, kau menyerangku! Tapi aku berhasil lolos, melihat Akira yang merasa kesakitan karna menyentuh liontin yang kubawa aku jadi merasa bersalah, Akira terus berteriak kesakitan, aku bingung apa yang harus kulakukan, dalam kebingungan aku hanya bisa menangis, aku juga tak berani mendekati Akira! Setelah beberapa menit Akira mulai tenang, Kau berbaring diatas rerumputan ditepi danau! Melihat Akira yang sudah tenang akupun mendekat, tapi . . . samar- samar kulihat Tubuh Akira mulai meleleh, seperti pasir yang tertiup angin, aku panik sekali, aku berteriak memanggil nama Akira, tapi Akira sendiri hanya tersenyum lembut sambil menggenggam tanganku . . .”
Saga mulai menangis mengenang masalalunya
“Akira bilang   . . . .Gomen, Gomenne Saga-chan . . .”air mata Saga mengalir semakin deras dan kini tangisnya pecah, Tora dan Akira atau Reita hanya bisa diam melihat kondisi Saga
Setelah puas menangis, Saga melanjutkan ceritanya
“Setelah Akira benar-benar hilang yang bisa kulakukan hanyalah menangis. . . .saat itu muncul seorang vampire dewasa yang mengaku sebagai Hades sang dewa! Dia mengajukan penawaran padaku

“jika kau menginginkan anak yang terbuang itu kembali, kau harus menyerahkan segala yang berharga padaku . . .maka kau akan memiliki kehidupan abadi dan bisa hidup berdampingan dengan vampir”

“dibutakan oleh rasa cintaku pada Akira, tanpa pikir panjang lagi aku menyetujui tawarannya, saat aku pulang kerumah, semua keluargaku meninggal dalam keadaan yang mengenaskan, ayah, ibu, kakak, bibi, dan semua pelayan yang ada semuanya mati . . .”
“setelah menunggu berhari-hari aku tetap tak menjumai Akira, kupikir aku sudah ditipu orang itu tapi . . . .5 tahun kemudian aku menemukannya dengan identitas lain”
“saat itulah aku bertemu denganmu, setelah mendengar ceritaku, tidak bisakah kau mengingat sesuatu?”Tanya Saga pada Reita

“Aku . . . . . tak mengingat apapun, sejauh yang bisa kuingat adalah aku terbangun dalam kamarku setelah tidur panjang, itu saja . . .”
Mereka diam sejenak
“kalaupun yang kau katakan adalah benar, tapi maaf saja sekarang aku bukan orang yang kau kenal dulu” kata Reita dingin
“kau sudah mendengarkannya kan? Orang yang kau kenal dulu itu, sudah benar-benar mati!!” kata Tora “mungkin kau benar” kata Saga sambil menunduk, lalu berjalan meninggalkan Tora dan Reita
---
“terimakasih sudah membantuku”ucap Reita pada Tora, setelah Saga pergi
“tidak, aku hanya membantu diriku sendiri!, Tapi  . . .terimakasih sudah mau menjauh dari kehidupan Saga!”
“Saga . .  . . .dia … orang yang baik! Jagalah dia, aku tak ingin menyusahkannya lagi. . . .dia jadi seperti ini karna salahku!”kata Reita
“tak perlu kau bilang pun aku sudah berniat begitu!”kata Tora sambil meninggalkan Reita

******

Setelah tiba dirumah Saga hanya diam saja, dia makin banyak diam jika dibandingkan dengan biasanya, tapi tentu saja dengan bantuan Tora, Shou dan Hiroto terutama! Saga bisa ceria lagi, dia bahkan lebih ceria dari sebelumnya itu semua karna beban yang dia pikul selama ini telah hilang
Shou dan Tora pun sudah mulai akur, kehidupan didalam rumah yang suram itu kini mulai terasa hangat, tapi tetap saja tempatnya memang selalu suram karna penghuninya adalah para vampire yang tidak suka cahaya
Hari ini giliran Tora menghisap darah Saga tapi karna minggu lalu Shou tak menghisap darah Saga dan kini tubuhnya sangat lemah, Saga pun mengijinkan Shou untuk meghisap darahnya sekarang
“aduuh . . . .kalau seperti ini terus aku bisa kena anemia akut nih . . .”kata Saga setelah darahnya dihisap Tora dan Shou bergantian
“Saga-chan bertahanlah!!”kata Hiroto yang melihat Saga sangat lemas
“aku buatkan daging bakar ya!!”kata Hiroto sambil berlari kedapur
“TORAAAA!!! SHOOOOU!!! Apa yang kalian lakukan pada Sagaku!!!”teriak Hiroto dari dapur

Begitulah suasana Rumah hantu ini satiap hari

Akira juga menikmati kehidupannya sebagai Reita, yang berkencan dengan banyak pemuda dan pemudi, lalu setelah bosan dia akan menghisap darahnya
“Ternyata menjadi Reita lebih menyenangkan dari pada jadi Akira” kata Akira
“Khu khu khu . . .”


END


Maaf jika cerita dan bahasanya sangat aneh. saya memamng didak pandai mengarang dan merangkai kata. juga maaf jika ada (banyak) kesalahan. saya yakin pasti ada!XD
Jika ada waktu luang silahkan berikan komennya.... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar