Title : Spiral Lie
Author : Himeno Lucia pacare Saga
Characters : Saga (Arisu), Yuki (Lollita), Mio (K-ON)
Rating : PG-15
Genre : Straight and Yaoi
Disclaimer : Saga, Yuki, sama Tora punyaku!! (uso)
Comment : Niatnya sih one shoot, tapi karna kepanjangan jadi
dipotong jadi 2 part.
Gomen
ceritanya garing and gak berbobot, cuma mau nyeritain kehidupannya Saga and
brother diluar kegiatan Alice Nine. Saa douzo….
SPIRAL - LIE
………
“Aa~ Kami-sama onegai ichido
dake no miracle time kudasai!
moshi sunnari hanasereba sono
ato ha… dou ni ka naru yo ne”
Mio : “fuwa fuwa time”
Yuki : “fuwa fuwa time”
Mio : “fuwa fuwa time”
Yuki : “fuwa fuwa time”
Mio : “fuwa fuwa time”
Yuki : “fuwa fuwa time”
“Kakkoii……”
pekik Mio, lalu ia menghampiri Saga dan membisikkan sesuatu “mau ya?” tanyanya
“tapi
aku lagi pegang drum nih!” kata Saga
“gak
papa!” lalu Mio menggeser tangkai mic agar lebih dekat dan berada didepan Saga
“Yuki-chan, matikan ampli-nya kita main akustik! Lagunya arisu yang Kiss Twice
Kiis Me”
“Ok!”
Mio
beralih pada handycam milik Yuki, lalu meyetelnya lagi
“Mio!”
Saga yang masih belum bilang setuju protes
“nah
selese! Ayo ayo!” kata Mio semangat
“Hh~”
Saga tak bisa menolak lagi
Paburufu no inu no you ni,
tomerarenai youkyuu
Shitatari ochiruzerii ga
afureta jagujii
Koi wo nukeba saigo isshun no
uchi ni [mio : kiss me kiss me deadly]
Nodomo kamikirare shagarete,
Shall we deadly dance with
Kuchidzuke shiyou mou ichido,
Kimi no himitsu wo abakou
Shita to shita no saki ni,
shinjitsu ga aru Sahalalala aishi aou
Yaya sameta kouhii kappu,
Meriigorando mitai
Kimi to boku no dasei wo,
maneshite miseru
Madara na yubisaki takuto ni
shite [mio : kiss me kiss me deadly]
Sousashite misete ima sugu,
Shall we deadly dance with
Kuchizuke
shiyou mouichido, hitomi wa aketa mama
Shita
to shita no saki ni kimi no shini gao Shalalala yuurushi aou
Koi wo nukeba saigo isshun no
uchi ni [mio : kiss me kiss me deadly]
Nodomo kamikirere shagarete,
Shall we deadly dance with
Kuchidzuke
shiyou mou ichido, Kimi no himitsu wo abakou
Shita
to shita no saki ni shinjitsu ga aru, shalalal
Kuchidzuke
shiyou mou ichido
Ai to ai no saki ni shinjitsu
ga aru salalala lalalala lalalala
Koroshi aou
“Sugoooiii….
Kakkoiii….” Mio tepok tepok senang
Setelah
itu mereka bertiga santai santai sambil minum teh dan makan takoyaki, Mio juga
sudah menyetel CD kumpulan lagu Alice Nine dan Lollita23Q, juga beberapa lagu
K-on
“rasanya
sangat menyenangkan bisa berkumpul seperti ini!” kata Mio
Yuki
dan Saga tersenyum bersama , Yuki sibuk mengotak atik hasil rekaman mereka
“Mio,
lagu fuwa fuwa time tadi kau sendiri yang menciptakannya kan?” tanya Saga
Mio
mengangguk
“dapat
inspirasi dari mana?” tanya Saga dengan senyum menggoda, mau ngeledekin adik
nih ceritanya
“tidak
dari mana-mana! Sejujurnya itu dadakan, waktu itu kami mau tampil di festifal
sekolah, tapi belum punya lagu, sebelumnya kami Cuma latihan main musik saja!
trus aku iseng iseng nulis, gak taunya langsung disetujuin sama teman teman!
Heheh”
“Oh,
aku kira kau membuatnya saat kau menyukai seseorang”
“ya
nggak lah! Aku…. Belum pernah suka sama cowo!”
“Eeehhh….
Hontouni?” kaget Yuki
Mio
mengangguk “kapan Taka-chan balik ke Tokyo?”
“besok!”
jawab Saga
“aku
bareng yah!” kata Yuki
Saga
Cuma ngangguk
“Hm..
berarti besok aku sendirian! Apa balik besok juga ya?”
“katanya
mau ke Hokaido?” tanya Yuki
“iya!
Itu maksudku!”
Suasana
hening, Yuki memperhatian Mio, Saga sadar akan sikap Yuki
“Ah,
aku mau tidur! Aku pergi duluan ya?!” kata Saga lalu ia berdiri
“Hheee?
Ini kan masih
jam 11 siang!” cegah Mio
“aku
ngantuk!” lalu Saga pergi
“dasar
tukang tidur!” gerutu Mio
Yuki
hanya tersenyum “ne Mio-chan, mumpung ada kesempatan dan sebelum aku balik,
aku…. Ada yang
mau aku omongin!” Kata Yuki
“Hm?
nani?”
“Umm…
sebelumnya aku mau tanya, apa di Paris
kau sudah punya pacar?”
“pacar?
Tidak ada! aku tidak suka orang bule!” kata Mio polos
“kalau
dijepang sendiri?”
Mio
menggeleng
“lalu…..
kalau aku ingin jadi pacarmu apa kau akan menerimaku?”
“Ha?”
“iya,
aku…. Menyukaimu!” Yuki serius
“Aa….
Hahahah…. Yuki-chan sedang bercanda kan?
Hahahah kau membuatku kaget hahah” gelak Mio
“aku
serius….”
Mio
langsung diam dan gugup “tapi…. Kita kan
sodara!”
“sodara
jauh! Tidak masalah kan?”
“Tapi….
Aku menganggapmu sebagai kakak ku!”
“kau
tidak pernah memanggilku kakak!”
“kau
ingin kupanggil kakak?”
“bu
bukan begitu….. aku…” keduanya jadi canggung
“sejak
kapan?” tanya Mio
“sejak
kau masuk SMA! Awalnya aku senang Ka-san membawamu kerumah, aku senang punya
adik perempuan, tapi saat kau tumbuh dewasa, aku…. Jadi menyukaimu….”
Mio
diam
“jadi
bagaimana? Kau menerimaku?”
Mio
masih diam, dia masih berfikir
“Yuki-nii,
maaf kan
aku…. Tapi aku tidak bisa” jawab Mio pelan
“kenapa?
kau tidak menyukai ku? Atau ada orang lain yang kau sukai?”
“tidak!
aku…. Sangat menyukai Yuki-nii, aku sangat menyukai dan menyayangi Yuki-nii dan
Takashi-nii”
“lalu?”
Mio
bingung mau menjawab apa “Umm…. Karna… aku tidak mau dibenci!”
“ha?
Apa maksudmu?”
“Yuki-chan
kan seorang
idola, pasti punya banyak penggemar, aku tidak mau dibenci sama penggemar mu!”
jawab Mio sekenanya
“alasan
apa itu! mereka tidak akan tahu!”
“tapi….
Pokoknya aku tidak mau pacaran dengan artis! Apalagi kau itu kakak ku!”
“jadi
kau mau aku berhenti manjadi artis?”
“ha?
Kau gila!! Kapan aku bilang begitu! Kalau sampai kau berhenti aku akan sangat
marah! Aku sangat menyukai saat melihat Yuki-chan dan Taka-chan bermain musik
didlam TV! Kalian terlihat sangat bersinar, makanya…. Awas kalau sampai
berhenti!!” ancam Mio
“kalau
begitu kenapa?”
“karna
kau kakak ku! Apa jawaban itu tidak cukup?”
“Mio!”
“sudahlah,
aku mau kedepan!” Mio buru-buru kabur
‘dasar
Yuki-chan, bisa-bisanya dia ngomong seperti itu, padahal selama ini aku
berusaha untuk tidak menyukai kalian! Aku selalu berusaha melupakan rasa sukaku
pada Taka-chan karna kami adalah sodara…..ya, kita adalah sodara! Tidak boleh
ada perasaan seperti itu!’
batin Mio
@
dapur
“sudah
kembali? mana Yuki dan Mio?” tanya ibu Saga
“mereka
masih di belakang! sepertinya Yuki akan menyatakan cintanya!” kata Saga sambil
myomot udang goreng yang baru saja matang
“Heee?
Menyatakan cinta?” bingung ibunya
“Hu’uh!
Ka-san gak tahu ya kalo Yuki suka sama Mio?”
“Heee?
Hontouni? Ka-san samasekali nggak nyangka!”
“Ka-san
nggak suka?”
“bukannya
nggak suka, tapi selama ini kan
kalian sangat akrab, jadi Ka-san nggak pernah mikir sampai situ!”
“jadi
Ka-san nggak keberatan kalo Yuki pacaran sama Mio?”
“ya
enggak lah, lagipula Ka-san juga suka kok sama Mio-chan! Keluarga di Hokaido
juga kayaknya nggak keberatan!”
“benarkah?
bagus deh kalo gitu!” kata Saga
“Trus
kamu sendiri? kapan kamu bawa pacarmu kesini?” tanya ibunya
Saga
tidak menjawab
“Takashi….
Umurmu sudah hampir 31 loh….. Ka-san udah pengen cucu!”
“……aku
belum mau nikah Ka-san! Aku masih pengen main musik! Kalo aku nikah, ntar
penggmarku pada cemburu dan kabur!” canda Saga “udah ah, aku mau tidur” kata
Saga sambil membawa beberapa udang goreng bersamanya
“hee?
Lagi? masih jam 11 gini!”
“ngantuk!”
kata Saga dari ruang tengah
Tanpa
mereka tahu sejak tadi Mio menguping pembicaraan mereka dari balik pintu
belakang
‘Taka-chan
sadar akan perasaan Yuki, tapi tidak tahu tentang perasaan ku….’
@
kamar Saga
“moshi
moshi, sedang apa?
[kasih makan Chikin! kau sudah makan?]
belum waktunya makan siang!
[He? Sudah hampir tengah hari kok! oh iya, kapan kau balik?]
besok pagi!
[mau aku jemput?]
gak usah, aku bareng sama Yuki kok!
[eh? Yuki-kun juga dirumah?]
hem! Kau tahu Mio kan? Dia pulang, waktu dikasih tahu kalo Mio ada dirumah, Yuki langsung buru-buru pulang!
[hahah sepertinya itu anak beneran suka sama Mio-chan!]
iya!....... Ne Tora…..
[nani?]
tadi…. ibuku tanya, kapan aku bawa pacarkku kerumah..
[……. Lalu… kau jawab bagaimana?]
aku tak bisa menjawabnya, mungkin dia akan pingsan kalau aku mengajakmu!
[memangnya kenapa? beliau kan sudah kenal aku!]
iya, tapi sebagai teman bandku!
[…… ……]
Ka-san bilang dia ingin cucu!
[kalau begitu suruh Yuki dan Mio cepet cepet nikah!]
hahaha ide bagus! Tapi aku bahkan tidak tahu Mio suka sama Yuki apa enggak!
[…… ]
ne…. aku kepikiran omongan ibuku….
[kenapa? kau ingin menikah dengan wanita dan memberinya cucu?]
Hei! Bukan begitu! )3)
[Ahahaha tidak apa-apa! aku mengerti! Sebenarnya aku juga mengalami hal yang sama dirumah….]
Hhhh~
[jangan menghela nafas! Tidak baik!]
………
[tenang saja! kita akan menghadapinya bersama! Ok?]
Hm…arigatou!
[…… ]
baiklah, sudah ya, aku mau tidur!
[Hee? Masih jam 11 lebih!]
kau orang ketiga yang mengatakan itu! Jaa! Matta ashita”
[kasih makan Chikin! kau sudah makan?]
belum waktunya makan siang!
[He? Sudah hampir tengah hari kok! oh iya, kapan kau balik?]
besok pagi!
[mau aku jemput?]
gak usah, aku bareng sama Yuki kok!
[eh? Yuki-kun juga dirumah?]
hem! Kau tahu Mio kan? Dia pulang, waktu dikasih tahu kalo Mio ada dirumah, Yuki langsung buru-buru pulang!
[hahah sepertinya itu anak beneran suka sama Mio-chan!]
iya!....... Ne Tora…..
[nani?]
tadi…. ibuku tanya, kapan aku bawa pacarkku kerumah..
[……. Lalu… kau jawab bagaimana?]
aku tak bisa menjawabnya, mungkin dia akan pingsan kalau aku mengajakmu!
[memangnya kenapa? beliau kan sudah kenal aku!]
iya, tapi sebagai teman bandku!
[…… ……]
Ka-san bilang dia ingin cucu!
[kalau begitu suruh Yuki dan Mio cepet cepet nikah!]
hahaha ide bagus! Tapi aku bahkan tidak tahu Mio suka sama Yuki apa enggak!
[…… ]
ne…. aku kepikiran omongan ibuku….
[kenapa? kau ingin menikah dengan wanita dan memberinya cucu?]
Hei! Bukan begitu! )3)
[Ahahaha tidak apa-apa! aku mengerti! Sebenarnya aku juga mengalami hal yang sama dirumah….]
Hhhh~
[jangan menghela nafas! Tidak baik!]
………
[tenang saja! kita akan menghadapinya bersama! Ok?]
Hm…arigatou!
[…… ]
baiklah, sudah ya, aku mau tidur!
[Hee? Masih jam 11 lebih!]
kau orang ketiga yang mengatakan itu! Jaa! Matta ashita”
saga mematikan ponsel lalu memandanginya “Hhhh~
sampai kapan kita bisa bertahan….Tora...” Saga mulai memejamkan matanya setelah menyimpan ponsel di bawah bantal.
@
dapur
“Ka-san
lihat Mio?”
“loh?
Bukannya masih dibelakang?”
“tadi….
dia pergi duluan!”
“Oh
mungkin lewat pintu samping! Ka-san gak liat!”
“Oh!”
Yuki buru-buru lari kedepan lewat pintu samping dan mencari Mio, tapi gak
ketemu, ia pun mencarinya didalam rumah tapi sama saja
“kak,
liat Mio gak?” Yuki melongok kekamar Saga yang tak terkunci
“kok
tanya? Bukannya sama kamu!”
“tadi
dia pergi duluan!”
“Heee?
Kenapa?” Saga langsung bangun
“gak
kanapa-kenapa! ngomong-ngomong Chiko juga gak ada!”
“Oh,
mungkin dibawa Mio!”
“akan
kucari!” Yuki segera keluar rumah mencari Mio
“ada
apa dengan mereka? apa Yuki ditolak?” gumam Saga, “Hhh~ bodo’ah!” Saga kembali
tidur
@
Mio
membawa Chiko jalan jalan, karna musim dingin jadi meskipun tengah hari tapi
panasnya tidak menyakitkan
“ne
Chiko-chan…. Doushiyo…. Aku tidak menyangka Yuki-chan akan mengatakan hal seperti
itu!”
“guk
guk!!”
“sekarang
aku tidak punya muka untuk bertemu dengannya…. Kenapa jadi begini…. Arggghhh”
Mio mengacak ngacak rambutnya frustasi
“Guk
gukguk!!” Chiko masih saja menggonggong, sepertinya dia ingin membantu memberi
solusi
“Ne
Chiko-chan, ngomong yang bener donk! Jangan kayak anjing!” ~____~
“Guk
guk guk! [gimana sih neng, aku kan
emang anjing!]” -_____-
“Hhh~
setelah ini mau bagaimana ya… aku malu ketemu Yuki-chan!”
“Guk
guk! [neng, aku laper nih!]”
“tadi
aku langsung kabur gitu aja, kira kira dia nyariin gak ya?”
“GUK!
GUK! [Neng laper nih! Pulang yook!]”
“Hhh~
tapi aku gak berani pulang~….”
“GukGUKguk!!!
[NENG BUDEK YA!! Aaa~ bodo’ah! Eh, ada sisa burger jatuh tuh!]” Chiko yang
ikatannya tak dipegang Mio pun berjalan mendekati burger yang berada tepat
disamping tempat sampah itu dan mulai menjilatinya
“CHIKOO!!!
Kamu ngapain??” Mio menghampiri Chiko “ya ampun! Itu sudah basi!! Kamu lapar
ya? kenapa gak bilang bilang?”
“Guk
guk guk! [lah tadi kan
udah bilang! Nengnya aja nyang budEG!]”
“ayo
pulang! Aku juga lapar!” Mio pun menggeret Chiko pulang
@
Home
Mio
masuk kerumah dengan mengendap endap, takut ketemu Yuki, sesampainya didalam ia
langsung masuk kamar dan mengunci pintu
“Yukiiii,
panggil Mio dan kakak mu! Waktunya makan!” kata ibu Saga dari dapur
Yuki
datang menghampiri
“Yukiiii……”
ibunya masih memanggil tapi tak ada jawaban “pada kemana ya?” ibu mengecek
keseluruh rumah tapi hanya menemukan Saga yang tidur dengan tengkurap dan ada
chiko dibawahnya
“takashiii….
Bangun nak! Makan siang Yuk?”
“Ngghhh~
kalian duluan saja! aku masih mau tidur!”
“aiih~
kau ini! kalo kebanyakan tidur nanti tubuhmu malah lemes loh!”, “adikmu mana?”
tanya ibu sambil berjalan keluar kamar Saga
“gak
tau….” Sagapun lanjut tidur
Yuki
masuk rumah
“kamu
dari mana saja? mio mana?” tanya ibu
“entah
lah, tadi aku nyari dia gak ketemu!”
“ya
udahlah, kamu makan dulu gih!”
“haik,
aku cuci kaki dulu!” Yuki beranjak ke kamar mandi, saat melewati kamar mio ia
melihat kamarnya tertutup, Yukipun menghampirinya
Tok
tok tok “Mio-chan…. Kau didalam?”
Tak
ada jawaban
“Mio-chan….
Waktunya makan siang! ayo makan sama-sama….”
Masih
tak ada jawaban
“soal
tadi….. aku minta maaf, jangan dipikirkan…..”
Masih
sepi
“baiklah….
Aku janji tak akan mengatakan hal seperti itu lagi Ok? Sekarang keluarlah…. Ayo
kita makan bareng seperti biasanya”
Akhirnya
mio membuka pintu dengan sedikit menunduk
Yuki
tersenyum sambil memegang puncak kepala Mio
“Maaf
ya….. lupakan saja apa yang aku katakan tadi”
Mio
hanya menanggapi nya dengan senyum ragu
“Taka-chan?”
tanya mio saat mereka mulai makan
“masih
tidur dan tak mau dibangunkan” jawab Yuki
Setelah
itu sampai acara makan selesai suasana jadi hening, hanya ketukan sendok dan
piring yang terdengar.
‘kok suasananya jadi gini
ya?’ batin ibu Saga
@malam
hari
Pukul
8 malam, Saga sedang berdiam dikamarnya, entahlah ngapain, yang jelas dia tidak
mengijinkan mio untuk masuk meskipun hanya untuk sekedar ngobrol. Yuki? Setelah
selesai makan tadi dia pamitan untuk langsung tidur, karna besok dia dan Saga
akan berangkat sangat pagi dengan kereta pertama.
Mio
sedang berada diruang depan bersama chiko
“Chiko,
ayo makan!” ia jongkok dihadapan chiko
sambil meletakkan wadah makanan chiko
“guk
guk” chiko menyambutnya dengan senang hati, mio mengusap usap kepala chiko, Dia
memperhatikan chiko yang sedang makan, tapi matanya tidak focus, dia melamun,
Suasana hatinya tak baik sejak Yuki menyatakan cintanya padanya.
“ne
chiko-chan! Kenapa suasananya jadi begini? Aku jadi tidak enak dengan
Yuki-chan, aku bingung dan malu kalau berhadapan dengannya…. Aku… sangat
menyayanginya, kau tahukan aku ini anak tunggal dikeluargaku, karna itu aku
sangat senang mempunyai Taka-chan dan Yuki-chan…. , Yuki-chan… aku memang
menyayanginya… tapi aku tidak mencintainya, tapi…. dia… dia mencintaiku.
Hhhh~…..aku juga tak bisa menyalahkan dia kan? Aku tahu… perasaan seperti itu… kita
tidak bisa mengontrolnya, terjadi begitu saja….
Aku juga merasa bersalah karna aku mencintai orang itu. aku tidak tahu
kenapa bisa begitu…. Kenapa perasaan seperti itu ada diantara kami… aku tidak
tahu harus bagaimana chiko-chan…. aku mencintainya….” Cairan bening perlahan
turun dari mata bulatnya , dengan suara yang sangat pelan dia terisak “aku
mencintainya chiko-chan….. aku mencintai Taka-chan….”
dari
balik dinding ruang tengah yang tak jauh dari ruang tamu Yuki marasa jantungnya
seakan berhenti. Tadinya ia ingin mengambil air minum karna haus, lalu ia
mendengar mio yang lagi curcol sama chiko, dan Yuki-pun mulai menguping, ia
mendengarkan semua perkataan Mio. Yuki
tak menyangka bahwa Mio menyukai kakaknya.
“Mio….jadi
ini alasanmu sebenarnya” gumannya lirih
beberapa
menit kemudian sebuah mobil Suzuki Grand Touring berhenti didepan kediaman
keluarga sakamoto, dan sepasang suami istri keluar dari mobil itu, mio yang mendengar
suara pintu mobil ditutup buru buru keluar, sedangkan Yuki buru-buru kembali
kekamarnya
“Papa?
Mama? Kenapa kalian kesini?” kaget mio
“apanya
yang kenapa? tentu saja menjemputmu!” kata ibu mio sambil melepaskan sepatu
yang dipakainya
“kan aku bilang akan
pulang lusa!” mio mengajak kedua orang tuanya masuk
“Lho?
Sawako dan Kenji ya? tumben sekali kalian kesini? Ayo masuk masuk! Mau jemput
Mio?” ibu Saga nongol dari ruang tengah
Setelah
cupika cupiki orang tua mio dan orang tua Saga dan Yuki, berkumpul sambil
ngobrol diruang tengah termasuk Saga juga
“kebetulan
tadi papanya mio ada perlu di Tokyo
jadi mampir sekalian!” jelas Sawako
“Jadi
mio-chan mau dibawa pulang sekarang?” tanya Yuki
“iya,
sekalian! Maaf sudah merepotkan bibi selama ini!” kata Kenji
“tidak
perlu sungkan begitu aku suka kok ada Mio disini, Oh iya kan sudah malam, pulang nya besok aja,
nginep dulu disini! Kalian berdua udah makan?” tanya ibu Saga
“udah
tadi! apa nggak ngerepotin nih?” tanya Sawako
“Kamarnya
udah penuh semua Oba-chan!” kata Mio
“He?
Iya ya! kalo gitu Yuki sama Takashi dulu ya! kamar Yuki biar dipakai Mio,
kamarnya mio buat Sawako sama Kenji!” kata ibu mio
“ah,
gak usah bibi! Nanti ngerepotin Yuki-nya! Kami sama Mio aja!” sergah Sawako
“Gak
papa kok Sawako-san! Lagi pula kamarnya mio kan sempit, gak mungkin muat kalo bertiga!”
kata Yuki
“eh?
Gak papa nih?” tanya Sawako
Yuki
ngangguk dan tersenyum
Malam
semakin larut, semua manusia sudah masuk kamarnya masing masing sesuai
pembagian. Mio ada di kamar Yuki, ini adalah pertamakalinya Mio memperhatikan
kamar Yuki dengan baik, memang dia sudah sering masuk kamar Yuki, tapi ini
adalah pertama kalinya ia sendirian di sini.
Kamarnya
rapi, didalam rak ada banyak buku mulai dari komik, Novel, Majalah, sampai puku
pelajaran masa Yuki sekolah dulu juga masih disimpan dengan rapi. Mio membuka
laci, lalu menemukan album foto kecil, dalam album itu berisi foto foto Yuki,
Saga dan mio. Mio memperhatikan foto itu satu persatu, dan ia sadar bahwa
hampir setengah dari semua foto adalah foto dirinya.
Mio
tersenyum “dasar bodoh” gumamnya, dia baru menyadari kebodohan yang Yuki
lakukan sama dengan dirinya sendiri, asal tahu saja mio juga menyimpan banyak
foto Saga dikamarnya yang ada di Paris
@kamar
Saga
“bagaimana
tadi?” tanya Saga
“apanya?”
bingung Yuki
“aku
tahu kok! Kamu tadi nembak Mio kan?”
“0////0
kenapa kakak bisa tahu?” Yuki gelagapan
“tentu
saja aku tahu! Aku kan
kakakmu!” Saga nyentrungin kepala Yuki “lalu bagaimana?”
“kakak
gak liat tadi aura aku sama Mio kayak apa?”
“he?”
Saga bingung
“aku
ditolak!”
“Hee?
Kenapa?”
Yuki
diam, ia ingat saat mio menangis sambil mengatakan kalau dirinya mencintai Saga
“dia…
hanya ingin menjadi adikku saja!”
“Hmm…
begitu ya, sayang sekali!” gumam Saga
“memang
apa hubungannya dengan kakak?”
“Ha?
Ya… tidak ada sih!”
“Kak,
menurutmu… Mio itu seperti apa?”
“ha?”
“udah
jawab aja!”
“Hmm,
Mio ya…. dia… manis, lucu, baik… keren, tapi juga penakut dan cengeng!”
“kakak
nggak suka?”
“suka!”
jawabnya polos
“m
maksudku… suka seperti aku…”
“Oh…
hihihi gak lah! Tenang aja! Anak kecil gitu”
“Oh
iya, udah lama aku gak liat kakak jalan bareng cewe! Terakhir…… kapan ya aku
gak inget! Udah lama banget kan?”
“Hm!
udah hampir 4 tahun sejak yang terakhir!” Saga tersenyum
“waah
udah selama itu! kakak betah banget jomblo selama 4 tahun!”
“siapa
bilang?! Aku gak jomblo kok!”
“He?
Jadi kakak punya pacar? Kok aku gak pernah tahu?”
“emangnya
kamu tahu semua kenalanku? Gak kan?”
“siapa?
model? Penyanyi? Ato cewe biasa? Cantik gak?”
“Hmm~
menurutku gak cantik sih, tapi dia keren!”
“Hee?
Siapa siapa?”
“Ra
ha si a! kamu sendiri sama aja, sejak mio jadi dewasa kamu udah gak pacaran
lagi kan!
Udah ah, cepetan tidur! Besok musti bangun pagi!”
“iya
iya” Yuki menarik selimutnya, pandangannya menerawang ke langit langit kamar
Saga
‘mio,
jika itu alasanmu menolakku, maka aku tak bisa menyerah kan?!’
@
pukul
4 pagi, kadiaman keluarga sakamoto sudah pada ribut, mio dan keluarganya juga
akan pulang saat ini, jadi Saga dan Yuki numpang sama mereka sampai stasiun,
sebenarnya sih diantar karna arah stasiun dan Hokaido berlawanan
sesampainya
distasiun
“Kenji-san
terimakasih sudah mau mengantar” kata Saga
“tak
perlu sungkan, Mio sudah merepotkan kalian selama ini”
Saga
tersenyum “tidak kok! Meskipun kadang menyebalkan tapi dia adik yang manis!”
saga mengusap puncak kepala Mio “setelah dari Hokaido kau langsung balik ke Paris?”
“Em!
Tapi dua bulan lagi aku balik kesini lagi!”
“Oh,
fashion show itu ya!? kami pasti akan datang! Kan Yuki?”
“Hm”
yuki hanya senyum dan mengangguk
“kalian
berdua hati-hati ya!” kata Sawako
“ano…
keretanya masih 10 menit lagi kan?”
tanya Yuki
“iya,
kau mau apa? kekamar kecil?” tanya Saga
Yuki
tak menjawab, ia malah meraih tangan mio “ikut aku sebentar” katanya lalu
menyeret Mio menjauh
“kenapa
mereka??” bingung Sawako dan Kenji
Saga
Cuma senyum senyum geli akan sikap yuki
“a
–ada apa?” gugup Mio
“tentang
kemarin… maaf, tapi aku tak bisa menyerah!”
“hah?”
“Maaf
aku menarik kata kataku lagi”
“tapi-“
“aku
tahu kau tidak mencintaiku! Tak apa! aku… akan menunggu, aku tidak akan memaksamu!...
kalau begitu tidak apa apa kan?”
“Yuki-chan…”
“kumohon
Mio, aku sangat menyukaimu! Aku… tidak bisa menerima alasanmu! Jika memang ada
orang yang sungguh sungguh kau cintai… tak apa, aku menyerah asal kau senang!
Tapi jika hanya itu alasanmu… aku tak bisa menyerah… aku pikir orang tua kita
juga tidak kebertan!”
‘Mio… jika kau punya keberanian untuk
mengakui perasaanmu… aku akan meyerah! Meskipun aku tahu kakak tidak
mencintaimu, kakak mencintai orang lain’
Mio
bingung harus bicara apa “Yuki-chan aku-“
“keretanya
sudah mau datang!” yuki memegang puncak kepala mio “aku akan menemuimu dua
bulan lagi” ^^ lalu ia tersenyum dan menarik mio kembali pada saga dan orang
tuanya
“baiklah,
kalau begitu kami pamit dulu” ujar saga
“Hm!
Kyosukete ne!” kata sawako
“Matta
ne Mio” kata saga
Mio
hanya tersenyum tipis pada saga lalu pada yuki, dan yuki juga tersenyum padanya
“jaa”
saga dan yuki lambai lambai, lalu mereka masuk dalam kereta yang baru saja
datang
“Mio”
panggil sawako a.k.a ibunya
“nani?”
“aku
dengar Yuki menyukaimu? Apa benar?”
“dengar
dari siapa?” =”=
“bukan
dari siapa siapa! jadi benar ya? hahaha sayang, putri kita udah kenal cinta!”
gelak sawako
“wajarlah
dia kan udah
dewasa! Udah pantas kalo nikah!” kata kenji
“Papa!!”
mio interupsi
“waah,
masa aku masih muda gini mau jadi nenek? Yah tapi gak apa deh! Nenek cantik!
Hohohoho”
“Haiish…
dasar gila!!” mio nyelonong balik dan masuk mobil diikuti kedua orang tuanya
yang masih ketawa geje
OwArI
MIO AND YUKI |
MIO AND TAKASHI |
TORA AND SAGA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar